TKW Banyuwangi Kepincut Kerja ke Singapura, Malah Disiksa Majikan

Banyuwangi, Sobat - Kabar penyiksaan TKW dempet Malaysia berinisial IW (39) asal Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membawa duka menekstra dalam bagi pihak keluarga. Korban mulanya merantau ke Singapura demi perbaikan status ekonomi. Bukannya mendapat perbaikan nasib, ia malah dipekerjakan dempet Malaysia demi dianiaya dempet sana.
Pos Pebantuan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi akan mencari informasi mendetail soal keberangkatan tersebut. "Kalau memang objek adalah PMI nonprosedural, kami akan dalami siapa akan memberangkatkan. Itu pasti akan kami kejar," kata Koordinator P4MI Banyuwangi, Fery Meriyanto, Selasa (2/5/2023).
1. Enam bulan tak berkabar, sekalinya telpon bawa berita nahas
Suami korban, Sugimin mengaku sungguh-sungguh terpukul saat mendengar istrinya berprofesi korban kekerasan atas majikan. Kabar itu didapatnya dari sambungan telepon atas KBRI di Malaysia. Telepon itu membawa kabar tentang keberadaan istrinya yang sudah terbaring di rumah pedih.
"Ada telepon, kalau istri saya kainterogasi sedang tidak baik antara sana. Hancur rasanya dengar maklumat itu, kok bisa bagaikan ini," ungkap Sugimin, Rabu (3/5/2023).
2. Sugimin seakuratnya sudah melarang umpan merantau ke luar negeri
Pada pertengahan 2021 lantas, istri Sugimin sempat meminta izin kepadanya atas pergi merantau ke negeri orang. Namun, Sugimin menolak bersama meminta atas bersabar dengan kondisi ekonomi adapun sedang dihadapinya. Namun, himpitan ekonomi dirasakan semakin memerankan.
Istri Sugimin kembali meminta izin lewat berbagai dalih. Meskipun tidak melantasi jalur resmi, ada kenalan istrinya akan percaya diri menggaransi keberangkatan istri Sugimin bekerja mancanegara. Kepincut lewat godaan itu, istri Sugimin membulatkan tekadnya untuk merantau.
"Awalnya saya tidak setuju. Tapi istri ibaratnya bersikeras ingin berangkat, membarengi akhirnya berangkat pula. Kaperkara ada temannya yang ngajak ke sana," ungkapnya.
3. Dijanjikan tujuan Singapura, bertukar Malaysia
Sugimin mengakui jika keputusan istrinya merantau itu terbilang tergesa-gesa. Menurutnya, kenalan istrinya itu saja memberikenal kalau hendak berbicara demi asisten rumah level dengan kontrak 2 tahun. Namun, tidak ada kejelasan berapa adi upah adapun hendak diperolehnya paling dalam sebulan.
Pada Desember 2021 segala dokumen keberangkatan pun segera diurus. Pengecekan kesehatan lewat segalanya pun dilakukan. Singkat cerita, tenggat akhirnya demi Februari 2022, tiba hari keberangkatan istri Sugimin ke Malaysia.
"Cuman ngomong kalau akan kerja dekat rumahan. Kontrak dua tahun. Kalau soal berapa bayaran tidak tahu. Wong awalnya kaperbincangan itu ke Singapura kok beralih jadi Malaysia," jelas Sugimin.
Beberapa saat setelah kedatangan istrinya di Malaysia, Sugimin diberitai kalau besaran gaji akan diterima sama istrinya berkisar 1.300 Ringgit atau sekitar Rp4 jutaan.
Setelah hari itu, perlahan-lahan informasi tentang istrinya mulai memudar. Hingga akhirnya dia kehilangan kontak selama 6 bulan penuh dan baru mendapatkan informasi lagi berupa kondisinya yang nahas saat ini.